Sabtu, 09 Mei 2015

REVIEW NOVEL SEMESTINYA CINTA BY IRFAN JOURNEY




Sama seperti halnya novel Kak Irfan Journey yang kubaca sebelumnya, novel Semestinya Cinta juga mengusung tema Religi seperti halnya Terima Kasih Ayah. Jika novel Terima Kasih Ayah merupakan kumpulan cerita tentang ayah. Sedangkan Semestinya Cinta adalah sebuah novel religi..
..
Semestinya Cinta berkisah tentang kisah Cinta antara Liem dan Dalia yang terbentuk Ras dan Agama. Di mana Liem yang merupakan pemuda keturunan Tionghoa, sedangkan Dalia merupakan gadis Melayu. Perbedaan inilah yang diusung Penulis, sehingga menciptakan sebuah jalinan cerita yang tidak biasa. Perbedaan inilah yang ingin ditunjukan oleh penulis bahwa cinta tidak mengenal perbedaan jika sudah menyapanya.
..
Walau konfliknya masih seperti kebanyakan  cerita-cerita religi, tapi aku pribadi sangat suka dengan setting Pulau Nongsa di tahun 1985. Mengingat tahun itu aku belum dicetak oleh mamah-papah (sok imut). Apalagi keindahan pulau di pesisir barat pulau Batam itu dieksplor dengan baik, sehingga membuatku bisa membayangkan keindahan laut dan sekitarnya...
..
Jadi akhir kata, novel ini sangat pas buat kamu-kamu yang sedang mengalami masa-masa pencarian pasangan. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari cerita ini. Akhir kata selamat untuk Kak Irfan atas lahirnya novel ini. Semoga kedepannya terus berkarya dengan buku-buku yang lebih yahud.
Pas banget buat bahan bacaan menjelang Ramadhan nanti..
Aku kasih 3,5 bintang dari 5 bintang :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar